My Home


Lihat My Home di peta yang lebih besar

Kebangkrutan Moral

 

Manusia sama saja dengan binatang
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan

Binatang tak mempunyai akal dan pikiran
Segala cara halalkan demi perut kenyang
Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan
Padahal disekitarnya petani berjalan pincang

Namun kadang kala ada manusia
Seperti binatang ( kok bisa ? )
Bahkan lebih keji
Dari binatang macan...


Lirik lagu berjudul Opiniku yang dibawakan penyanyi Iwan Fals pada 1982 ini, menggambarkan tentang keserakahan manusia. Iwan lewat tembangnya ini mendiskripsikan manusia serakah itu tak beda dengan binatang, bahkan lebih buas dari hewan harimau sekalipun.

Keserakahan manusia, merupakan salah satu kebangkrutan moral yang sekarang banyak kita saksikan di negeri ini. Banyak di antara kita yang tidak lagi memedulikan aturan dan juga nilai. Sepanjang tujuannya bisa tercapai segala cara dianggap halal.

Tidak peduli juga bahwa tindakannya itu merugikan orang lain. Sepanjang bisa memberikan keuntungan bagi pribadinya, maka semuanya dianggap sah. Bahkan kalau pun salah, maka diupayakan untuk melakukan pembenaran atas tindakan yang dilakukan.

Itulah yang membuat praktik korupsi tetap marak di Tanah Ibu Pertiwi ini. Korupsi dilakukan banyak pejabat negara, baik di tingkat pusat maupun daerah. Mereka sudah berpola seperti hewan, tidak lagi berorientasi menjadikan jabatan sebagai pengabdian, tetapi jabatan dianggap sebagai hak istimewa, dianggap sebagai privilege.

Acapkali, korupsi ini juga dilakukan para pejabat kita secara berjamaah. Secara sistematis, mereka kompak mengeruk uang rakyat demi kekayaan pribadi, sekompak mereka berjanji menyebut nama Tuhan ketika kali pertama dilantik. Mereka seolah ingin menunjukkan keberanian sebagai manusia mengakui, berada di bawah Tuhan dan di dekat Setan.

Semoga momentum Kebangkitan Nasional yang beberapa hari lalu kita peringati, memberikan pencerahan bahwa yang kita butuhkan bukan cuma seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan intelektualnya saja, tapi juga matang emosional dan memiliki spiritual kuat sehingga seimbang dalam menjalankan kepemimpinannya.

Bangsa ini membutuhkan manajer andal, yang paham bagaimana menggerakkan kekuatan yang dimiliki negeri ini untuk mencapai kemakmuran. Kekayaan yang dimiliki negara ini akan jadi sia-sia, kalau banyak pejabat serakah berkuasa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar