My Home


Lihat My Home di peta yang lebih besar

Aku Tidak Memilih Menjadi INSAN BIASA !!!.

Aku Tidak Memilih Menjadi INSAN BIASA !!!.


Aku tidak memilih menjadi insan biasa
Memang hakku untuk menjadi luar biasa
Aku mencari kesempatan, bukan perlindungan.
Aku tidak ingin menjadi warga yang terkungkung
Rendah diri dan terpedaya karena dilindungi pihak berkuasa
Aku siap menghadapi resiko terencana
Berangan-angan dan membina
Untuk gagal dan sukses

Aku Menolak Menukar insentif Dengan Derma

Aku memilih tantangan hidup daripada derma
Aku memilih tantangan hidup daripada kehidupan yang terjamin,
Kenikmatan mencapai sesuatu, bukan utopia yang basi.
Aku tidak akan menjual kebebasanku,
Tidak juga kemuliaanku untuk mendapatkan derma

Aku Tidak Akan Merendahkan Diri !!!.

Pada sembarang atasan dan ancaman.
Sudah menjadi warisanku untuk berdiri tegak, megah dan berani
Untuk berpikir dan bertindak untuk diri sendiri
Untuk meraih segala keuntungan hasil kerja sendiri
Dan untuk menghadapi dunia dengan berani dan berkata:
“Ini telah kulakukan!”
segalanya ini memberikan makna seorang insan
Den Alfange
(Perancis)

Manfaat dan Fungsi Menikah

Hanya karena MUMTAZ -excellent, menurut saya tentunya, saya menyempatkan diri untuk menulis ulang salah satu tulisan dari buku Shaid al Khathir-nya Ibnu al Jauzi. Di antara pelajaran yang bisa diambil dari tulisan ini, rahasia kenapa para pemuda yang sudah dewasa tetapi belum menikah sering gelisah dan diselimuti pikiran-pikiran negatif, cinta buta, was-was dan lain sebagainya? rahasia kenapa menikahi selain kerabat dekat itu sangat dianjurkan? Kenapa orang yang menikah mendapatkan ketenangan yang begitu menentramkan hati? Kenapa seseorang harus mempertimbangkan wanita yang ingin dinikahinya bila berkehendak memiliki keturunan yang baik? Dan kenapa pula wanita shalihah menjadi hiasan dunia yang paling indah? Subhanallah, semuanya dipaparkan dengan sangat rasional dan ilmiah oleh Ibnu al Jauzi. Semoga bermanfaat.
“Aku merenungkan manfaat, fungsi serta tujuan pensyariatan menikah secara seksama. Ternyata tujuan utamanya adalah lahirnya keturunan, karena makhluk hidup seperti kita selalu mengalami penguraian.
Beberapa bagian tubuh kita yang terurai memang bisa digantikan oleh makanan, namun bagian-bagian pokoknya tak bisa digantikan oleh apa pun bila ia telah mengurai. Karena tubuh pasti punah, sementara keberadaan dunia ditakdirkan berlangsung dalam waktu yang lama, maka keturunan pun diciptakan untuk menggantikan induknya.
Karena membuka aurat dan melakukan hubungan badan yang terjadi pasca pernikahan adalah sesuatu yang ditolak oleh jiwa-jiwa yang mulia, maka syahwat yang mendorong melakukannya pun diciptakan, supaya tujuan pernikahan bisa tercapai.
Setelah merenungkan lebih mendalam lagi, aku berhasil menyimpulkan bahwa tujuan utama pernikahan di atas rupanya diperkuat tujuan lain, yakni mengeluarkan air mani hingga habis, di mana ia akan mendatangkan bahaya bila ditahan dalam waktu yang lama.
Air mani berasal dari alat pencernaan keempat dan merupakan saripati makanan yang paling asasi dan paling baik. Air mani juga merupakan salah satu simpanan tubuh yang disimpan untuk menjaga kelestariannya. Makanan tubuh sendiri terdiri dari tiga jenis : darah, air mani dan endapan yang berasal dari seluruh bagian tubuh. Makanan yang disebut terakhir ini disimpan karena menghawatirkan habisnya jenis makanan yang lain.
Air mani yang terkumpul terlalu banyak akan menimbulkan kegelisahan, seperti kegelisahan yang dirasakan orang yang menahan air kencing, bahkan ia lebih parah dari kegelisahan yang ditimbulkan air kencing, sekalipun jumlah air kencing lebih banyak.
Banyaknya air mani yang terkumpul dan lamnya masa penahanannya akan menyebabkan berbagai macam penyakit yang sulit diobati. Karena, uapnya akan membumbung tinggi ke otak dan menimbulkan gangguan kepadanya, dan kadang menyebabkan keracunan.
Kondisi tubuh seseorang yang normal pasti akan mendorong keluarnya air mani yang terkumpul, seperti yang dilakukannya terhadap air kencing. Terkadang kondisi tubuh sebagian orang tidak normal, hingga air mani yang dimilikinya tak seberapa, dan ia pun tidak begitu menuntut untuk dikeluarkan.
Air mani yang tertahan akan melahirkan berbagai macam penyakit, memunculkan beraneka warna pikiran negatif serta melahirkan cinta buta, was-was dan gangguan-gangguan lainnya. Kendati demikian, kita kadang menemukan orang normal tetap merasa tak nyaman walau ia telah mengeluarkan air maninya yang terkumpul. Dia persis seperti orang makan yang tak pernah kenyang.
Aku telah mencoba mencari tahu penyebabnya. Ternyata ketidaksempurnaan objeklah yang menjadi faktor pemicunya. Bisa jadi karena ia terlalu buruk, berpenampilan kurang menarik, punya suatu penyakit atau karena ia tak diminati oleh jiwa subjeknya. Pada kondisi seperti itu sebagian mani mau keluar, namun sebagian lainnya tetap tertanam di dalam.
Jika anda ingin mengetahui bukti kebenaran pendapat ini Anda bisa melakukan perbandingan jumlah air mani yang keluar pada tempat yang disenangi dengan jumlah air mani yang keluar pada tempat yang kurang disenangi –seperti menyetubuhi anus dengan menyetujui kemaluan, dan seperti menyetubuhi gadis yang masih perawan dengan menyetubuhi wanita yang sudah tidak perawan lagi. Saat Anda melakukan perbandingan tersebut Anda pasti akan mengetahui bahwa baiknya objek yang disetubuhi bisa menguras habis seluruh air mani yang ada. Dengan demikian, jiwa pelakunya akan merasakan kelezatan yang sempurna, lantaran kesempurnaan tempat pengeluaran air mani.
Hal demikian terkadang berpengaruh juga kepada anak. Anak pasangan muda-mudi yang telah lama menahan air mani jauh lebih kuat dari anak pasangan lain. Karena itu, hukum menikah dengan kerabat sendiri adalah makruh sebab ia merupakan salah satu penghalang keluarnya seluruh air mani, karena orang yang menikah dengan kerabatnya sendiri merasa seperti menikahi bagian dirinya sendiri. Namun sebaliknya, menikahi orang yang bukan kerabat adalah sesuatu yang dipuji, sebab ia merupakan salah satu penguras habis air mani yang bisa menimbulkan penyakit, lantaran ia menemukan objek baru walau sebenarnya ia berpenampilan kurang menarik.
Perumpamaan menikahi orang yang bukan kerabat adalah seperti orang yang telah sangat kenyang memakan roti dan daging; ia tak mempunyai selera sedikit pun meski cuma sesuap. Lalu tibalah saatnya ia disuguhi manisan, pada saat seperti itu ia pasti akan langsung memakannya, sebab sesuatu yang baru punya efek yang luar biasa. Lantara jiwa tidak punya kecenderungan kepada sesuatu yang telah biasa dikenalnya dan selalu mencari apa yang belum dikenalnya dan mengiranya bisa memuaskannya, dan bila ternyata ia juga tak bisa memuaskannya, ia akan berpaling ke hal baru lainnya dan menyangkannya memiliki sesuatu yang bisa memuaskannya.
Fakt ini mengandung bukti yang tersembunyi atas kebangkitan orang mati pada hari kiamat nanti. Sebab, ciptaan yang cita-citanya bergantung pada sesuatu yang tak jelas adalah ciptaan sia-sia. Pahamilah hal ini dengan baik, dan penjelasannya adalah setiap kali melihat kekurangan yang menempel pada sesuatu yang ada di dunia, jiwa akan kembali mencari sesuatu yang baru.
Para ulama mendefinisikan ‘cinta buta’ dengan ‘ketidakmampuan melihat cela pada sesuatu yang dicintai’ Orang yang merenungkan kekurangan-kekurangannya  pasti akan berubah membencinya. Oleh sebab itu, seorang istri disarankan tidak menjauhi suaminya terlalu jauh hingga melupakannya, atau mendekatinya terlalu dekat hingga ia bosan kepadanya. Atau memperlihatkan cela-celanya yang tersembunyi, atau memberinya bau yang tak sedap, atau melakukan tindakan-tindakan yang tak akan pernah dilakukan wanita-wanita yang cerdas. Wanita-wanita yang cerdas secara otomatis mengetahui apa-apa yang mesti dilakukannya dan tak perlu diajari orang lain. Sedangkan wanita-wanita yang bodoh tak mau memperhatikan masalah-masalah seperti ini, sehinga suami mereka pun segera pulang kepada wanita lain.
Berdasarkan paparan di atas kita bisa menyimpulkan bahwa seorang pria yang ingin punya anak yang baik dan memperoleh kepuasan seksual harus memilih wanita yang akan dinikahinya. Jika ia seorang wanita merdeka, ia harus melihatnya terlebih dahulu. Bila ia menarik hatinya ia disarankan menikahinya dan melihat kadar cintanya terhadapnya.
Salah satu tanda cinta yang kuat terhadap seorang wanita adalah tidak memalingkan pandangan darinya.
Jika pandangannya terhalangi oleh sesuatu, hatinya menjadi gelisah, lantaran keterhalangan pandangannya, ini adalah tingkatan puncak cinta. Di bawahnya terdapat beberapa tingkatan lagi. Ringkas kata, kepuasan bergantung pada kuat-lemahnya rasa cinta. Namun bila wanita yang akan dinikahi adalah budak, ia harus memeriksanya lebih detail lagi, dan seorang pria yang punya kesempatan mengajaknya bicara tentang hal-hal yang perlu diketahui disarankan untuknya, karena kecantikan terletak pada mulut dan kedua mata.
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah secara eksplisit menyatakan, “Seorang pria diperkenankan melihat aurat wanita yang akan dinikahinya.” Dan ‘aurat’ yang dimaksudkannya adalah ‘bagian tubuh selain muka’.
Seorang pria yang memiliki kesempatan menunda akad nikah atau membeli sahaya juga disarankan memeriksa ulang rasa cintanya. Karena, seseorang yang cerdas pasti bisa membedakan mana rasa cinta yang disebabkan cinta (sejati). Bila ia mendapatinya sebagai rasa cinta yang disebabkan oleh cinta, maka dianjurkan melanjutkannya.
Atha’ al Khurasani rahimahullah meriwayatkan, “Telah tertulis di Taurat, “Setiap pernikahan yang tidak didasarkan pada cinta akan menjadi kesedihan dan penyesalan hingga hari kiamat.” –mungkin ini termasuk isra’iliyat-
Seorang pria yang akan menikah seyogianya meneliti dengan sungguh-sungguh akhlak wanita yang akan dinikahinya.
Karena akhlak adalah sesuatu yang samar. Penampilan fisik yang menawan tanpa dukungan akhlak yang mulia laksana tumbuhan sangat hijau yang tumbuh di tempat kotoran binatang. Akhlak haru dipertimbangkan, sebab kebaikan anak adalah sesuat yang menjadi tujuan pernikahan. Tidak memikirkan cinta yang tersembunyi istrinya pada pria lain adalah sebuah modal besar yang bisa membuat seseorang fokus pada hal-hal besar, karena orang yang tak memikirkan perkara-perkara kecil pasti akan memikirkan perkara-perkara besar. Oleh sebab itu dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam disebutkan, “Sesungguhnya hakim dilarang mengadili dua orang yang berseteru dalam keadaan marah.” Dan “Apabila makan malam telah disiapkan, sementara iqamah Isya’ telah dikumandangkan, santaplah makan malam terlebih dahulu.”
Seorang pria yang telah berhasil mendapatkan seorang wanita yang baik, fisik maupun akhlaknya, disarakan untuk memaafkan kekurangan-kekurangannya.
Si istri pun disarankan untuk selalu menyenangkannya, dan tidak terlalu dekat dengannya agar ia tidak bosan padanya, dan tidak terlalu jauh agar tidak melupakannya, serta senantiasa berpenampilan baik di hadapannya.
Apabila pasangan suami istri melaksanakan apa-apa yang telah kunasihatkan, si suami akan mendapatkan dua hal yang diinginkannya : pertama, anak, kedua, kepuasan seksual.  Di lain pihak, si istri juga akan memperoleh dua hal yang diidam-idamkannya. Pertama, kelestarian pernikahan, dan kedua, suami tak melirik wanita lain.
Apabila seoran lelaki bisa beristri lebih dari satu, lalu ia menambah jumlah istrinya, dan meyakini bahwa tindakannya tersebut akan membuatnya lebih bisa berkonsentrasi beribadah, maka beristri lebih dari satu adalah sesuatu yang lebih baik baginya. Namun jika ia mengkhawatirkan kecemburuan yang bisa mengacaukan hatinya yang telah susah payah ia fokuskan untuk ibadah, atau mengkhawatirkan hadirnya seorang wanita cantik yang akan menyibukkannya dari mengingat akherat, atau membuatnya keluar dari wilayah wara’, maka ia disarankan mencukupkan diri dengan satu istri saja.
Kekhawatiran-kekhawatiran seperti di atas tak akan berlaku bila ia menikahi wanita-wanita cantik yang memelihara kehormatan dirinya. Seorang pria yang mempunyai istri-istri seperti ini harus serius dalam melindungi dan merawatnya. Seorang pria yang mendapati suatu tindakan yang tidak menyenangkan dari istrinya lalu ia menceraikannya disarankan segera mencari penggantinya, sebab hal ini akan membuatnya segera melupakan istri pertamanya.
Telah dikatakan bahwa seseorang yang merasa cukup beristri satu disarankan untuk mencukupkan diri dengan satu istri. Hukum ini berlaku bila istrinya bisa memuskannya. Namun jika ia tidak bisa memuaskannya, ia disarankan untuk segera  menggantinya dengan yang lain, sebab menikahi wanita yang dicintai bisa menguras habis air mani yang telah mengendap, dan pada akhirnya ia akan mendatangkan anak yang baik, dan hebat serta memuaskan kebutuhan seksualnya.
Orang yang mengkhawatirkan rasa cemburu istrinya disarankan membeli budak saja, karena rasa cemburunya lebih sedikit dan mengendalikannya lebih mudah daripada mengendalikan wanita merdeka.

HAKEKAT KEJUJURAN

Seorang muslim adalah orang yang jujur, mencintai kebenaran dan senantiasa menetapi kebenaran, lahir maupun batin, di dalam berkata dan berbuat, karena kebenararn itu menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga, sedangkan surga itu puncak citi-cita tertinggi seorang muslim dan angan-anganya yang terjauh.Sedangkan kedustaan menunjukkan ke neraka,dan neraka itu seburuk-buruk tempat yang ditakuti setiap muslim dan menjaga diri darinya.
Seorang muslim memandang kejujuran bukan sekedar akhlak yang utama saja yang wajib dilakukan tanpa lainnya,akan tetapi ia memandangnya lebih jauh daripada itu, ia berpendapat bahwa kejujuran adalah penyempurna imannya, penyempurna islamnya, sebab Allah k yang memerintahkan demikian, seraya memuji hamba yang menyandang sifat ini.
Sebagaimana Rasulullah `menganjurkan dan mengajak kepadanya. Allah berfirman di dalam memerintahkan kejujuran,
Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah,dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”(At Taubah 119).


Dia memuji orang-orang yang bersifat jujur,”Orang-orang yang membuktikan janjinya kepada Allah.”(Al Ahzab 23).”Orang laki-laki yang jujur dan perempuan yang jujur.”(Al ahzab 35),”Dan orang-orang yang membawa kebenaran (muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”(Az Zumar 33).


Rasulullah ` bersabda,
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ,وَإِنَََّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ ,وَمَا يَزَالُ الرَجُلُ يَصْدُقُ ويَتَحَرَّى حَتَّى يُكْتَبُ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً , وَإِيَاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُوْرِ ,وَإِنَّ الفُجُوْرِ يَهْدِي إِلَى النَّارِ,وَمَا يَزَالُ الرَجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبُ عِنْدَ اللهِ كَذَّاباً.
”Hendaklah kanu bersikap jujur,sebab sesungguhnya kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan kepada surga,tidak henti-hebtinya seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sampai dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.Hindarilah dusta karena dusta itu sungguh menunjukkan kepada perbuatan dosa dan perbuatan dosa menunjukkan ke neraka.Dan seseorang  tidak henti-hentinya berdusta dan memilih dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.’(HR Muslim)
HAKIKAT DAN TINGKATAN KEJUJURAN
Bisyr al Hafy berkata, “Barangsiapa bermuamalah dengan Allah secara jujur, maka orang-orang akan merasa enggan padanya.
Ketahuilah bahwa istilah jujur bisa berlaku untuk beberapa makna,di antaranya ;
  • Jujur dalam perkataan.Setiap orang harus menjaga perkataannya,tidak berkata kecuali yang benar dan secara jujur.Jujur dalam perkataan merupakan jenis jujur yang paling terkenal dan jelas.Dia harus menghindari perkataan yang dibuat-buat,karena hal itu termasuk jenis dusta,kecuali jika ada keperluan yang mendorongnya berbuat begitu dan dalam kondisi tertentu yang bisa mendatangkan maslahat.Jika Nabi hendak pergi ke suatu peperangan,maka beliau menciptakan move selain peperangan itu agar musuh tidak mendengar kabar sehingga mereka bisa bersiap-siap .
  • Jujur dalam niat dan kehendak.Hal ini dikembalikan kepada ikhlas.Jika amalannya ternodai bagian-bagian nafsu,maka gugurlah kejujuran niatnya dan pelakunya bisa di kategorikan orang yang berdusta seperti yang disebutkan dalam hadits tentang tiga orang,yaitu;orang berilmu,pembaca Al Quran dan mujahid.Pembaca Al Quran berkata,’’Aku sudah membaca al quran sampai akhir ‘’.Dustanya terletak pada kehendak dan niatnya,bukan pada bacaannya.begitu pula yang terjadi pada dua orang lainnya,
  • Jujur dalam hasrat dan pemenuhan hasrat itu.Contoh yang pertama seperti berucap’’Jika Allah menganugerahkan harta benda kepadaku,maka aku akan menshadaqahkan semuanya’’,Boleh jadi hasrat ini jujur dan boleh jadi ada keraguan di dalamnya.Contoh yang kedua,seperti jujur dalam hasrat an berjanji di dalam diri sendiri.Sampai disini tidak ada yang sulit dan berat.Hanya saja hal ini perlu dibuktikan jika benar-benar terjadi,apakah hasrat itu benar ataukah justru dia dikuasai nafsu. Karena itu Allah berfirman,
‘’Di antara orann -orang mukmi itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka diantara mereka ada yang gugur , dan diantara mereka ada (pula) yang menuggu-nunggu dan mereka tidak sedikitpun tidak merubah (janjinya).”(Al Ahzab; 23).


‘’Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah,’’Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karuniaNya kepada kami,pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shalih’.Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karuniaNya mereka kikir dengan karunia itu dan berpaling dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah,karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepadaNya dan (juga)karena mereka selalu berdusta,’’(At Taubah;75-77).


  • Jujur dalam amal perbuatan.Artinya harus menyelaraskan antara yang tersembunyi dan yang tampak, agar amalan-amalannya yang zhahir tidak terlalu menampakkan kekusyu’an atau sejenisnya,dengan mengalahkan apa yang ada didalam hatinya.Tapi untuk batin harus kebalikannya.Mutharif berkata,’’Jika apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang selaras daengan apa yang tampak,maka Allah berfirman ‘’Inilah hambaKu yang sebenarnya.”
  • Jujur dalam merealisasikan perintah agama. Ini merupakan derajat jujur yang paling tinggi, seperti jujur dalam rasa takut, mengharap, zuhud, riddha, cinta, tawakal, dan lain-lainnya. Semua masalah ini memiliki prinsip-prinsip yang menjadi dasar di gunakannya beerbagai istilah tersebut, yang juga mepunyai tujuan dan hakikat. Orang yang jujur dan mencari hakikat, tentu akan mendapat hakikat itu.

” Bukanlah menghadapkan wajah kalian kearah timur dan barat itu suatu kebaikan, akan tetapi sesungguhnya kebaikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang- orang yang meminta-minta, memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan orag-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-ornag yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yag bertaqwa.” (Al Baqarah: 177)
” Sesungguhya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak radu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (Al H ujurat: 15).



Buah dari kejujuran
Sungguh kejujuran ini memiliki buah yang bagus yang di petik oleh orang-orang yang jujur, ini macam-macamnya;
  • Leganya hati dan tenangnya jiwa, karena sabda Rasulullah`,
َفإنّ الصِدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ وإنّ الكَذِبَ رِيْبَةٌ
”Jujur adalah ketenangan, sedangkan kedustaan adalah kebimbangan.”(HR At Tirmidzi).


  • Usaha mendapatkan barakah dan tambahan kebaikan,sabda Rasulullah `,
البَيْعانِ بِالخِيارِ ما لَمْ يَتَفَرَقَا فإِنَّ صَدَقاَ وَبَيَّنَا بُوْرِكَ لَهُمَا فِيْ بَيْعِهِمَا وَإِنَّ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
Dua orang jual beli berhak menentukan selagi belum berpisah, jika berpisah dan jujur serta saling terus terang maka diberkahi bagi keduanya di dalam jual belinya.Jika keduanya menyembunyikan dan berdusta, maka di hapus barokah jual belinya,” (HR Al Bukhari)


  • Kebahagiaan setingkat para syuhada’, Rasulullah ` bersabda,
مَنْ سَأَلَ الشَهَادَة بِصِدْقٍ بَلَغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشُهَادَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
”Siapa yang memohon kepda Allah untuk mati syahid dengan jujur (benar), maka Allah akan menyampaikannya pada kedudukan orang-orang yang mati syahid, meskipun dia mati di atas ranjangnya.”(HR Muslim)
  • Selamat dari bencana yang tidak di sukai.
Diceritakan bahwa seorang yang melarikan diri datang kepada seseorang yang shalih, ia mengadukan, ”Sembunyikanlah saya dari orang-orang yang mengejarku!” Maka orang shalih itu berkata kepadanya,”Tidurlah disini”, sambil melemparkan kepadanya penutup dari kurma, maka ketika orang-orang yang mencarinya datang dan menayakannya, orang shalih itu menjawab kepada mereka, ”Ini di bawah daun kurma.” Namun mereka mengira bahwa orang itu mempermainkannya, maka mereka meninggalkannya, selamatlah dia dengan barokah kejujuran orang shalih itu.
KEJUJURAN YANG TERCELA
Ghibah
Tidaklah kejujuran selalu mendapat pujian bahkan di sana ada beberapa sikap jujur yang tercela, sebab bisa saja nilai kejujuran sama dengan kedustaan dalam keburukan san kekejian bahkan menambah celaka dan bahaya seperti jujur dalam ghibah,namimah dan memecah belah.Bahasan ini semakin jelas tatkala kita tinjau dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Al Qur’an dan As Sunah serta atsar yang shahih.
Ghibah meski jujur tetapi sebenarnya adalah kianat dan menodai harga diri bisa menimbulkan rasa dengki dan hasad dan kianat. Sebagaimana kita tidak boleh memakan daging bangkai teman sendiri maka tidak boleh ghibah ketika masih hidup, lebih jelas lagi setelah melihat penuturan kekasih mulia lagi terpilih, Rasulullah tentang bahaya ghibah beliau bersabda:
أتدرون ما الغيبة ؟ قالوا : الله ورسوله أعلم. قال : إذا ذكرت أخاك بما يكره ,فقد اغتبته. قيل أرأيت إن كان في أخي ما أقول ؟! قال :إن كان فيه ما تقول فقد اغتبته,وإن لم يكن فيه ما تقول فقد بهتّه
”Apakah kalian tahu apa itu ghibah? Mereka berkata; Allah dan RasulNya lebih tahu.Beliau bersabda, Jika kamu menyebut saudaramu tentang apa yang ia benci maka kamu telah melakukan ghibah.Beliau ditanya; Bagaimana jika sesuatu yang saya katakan ada pada saudaraku? Beliau bersabda; Bila sesuatu yang kamu bicarakan ada padanya maka kamu telah melakukan ghibah dan bila yang kamu bicarakan tidak ada padanya maka kau telah membuat kebohongan atasnya,”


Perhatikan bagaimana Rasulullah mendidik istri tercinta Aisyah ketika seorang wanita datang kepada Nabi untuk meminta fatwa dan setelah keluar maka Aisyah berkata,”Betapa pendeknya wanita itu!” Maka Nabi bersabda,” Kamu telah menggunjingnya” atau beliau bersabda ”Hati-hati terhadap perbuatan ghibah!” Aisyah berkata,”Wahai Rasulullah saya tidak mengatakan kecuali tentang sesuatu yang ada padanya!”Beliau bersabda ”Bukankah engkau telah menyebutkan keburukannya? atau beliau bersabda,”Itulah ghibah,bila tidak ada padanya maka kamu telah membuat kebohongan.”
Pada zaman Rasulullah ada dua orang yang sedang berpuasa mengunjing orang lalu hal itu sampai kepada Nabi maka beliau bersabda,” Mereka berdua berpuasa dengan sesuatu yang halal tetapi berbuka dengan sesuatu yang haram.”
Semoga Allah merahmati penyair yang berkata:
لا تلتمس من مساوي الناس ما ستروا
فيهتك الله سترا عن مساويكا
واذكر محاسن ما فيهم إذا ذكروا
ولا تعب أحدا منهم بما فيكا
Janganlah mencari-cari kesalahan orang yang tertutupi
Maka Allah akan membongkar aibmu yang tertutupi
Sebutlah tentang kebaikan mereka, ketika mereka di bicarakan
Janganlah mencela seorangpun dari mereka ketika kamu melihat
Kesalahan mereka yang tanmpak padamu

Imam mawardi berkata, ”Mungkin orang yang menggunjing mencari-cari pembenaran dengan alasan menampakan kebenaran dan mengkikis kemungkaran,namun akhirnya justru menjauh dari kebenaran dan etika,walaupun ghibah dilakukan secara jujur tetapi ia telah membogkar aib orang lain yang lebih pantas untuk dijaga.Menampakan suatu yang rahasia dan tersembunyi dan membicarakan secara terang-terangan suatu yang tersembunyi tidak memberi faedah melainkan kerusakan akhlak tanpa memberi kebaikan pada orang lain.”
Dari Jabir bin Abdullah bahwa pernah tercium bau yang sangat menyengat pada zaman rasulullah maka nabi bersabda:
((إن ناساً من المنافقين قد اغتابوا ناساًمن المسلمين فلذلك هاجت هذه الريح المنتنة ))
” Sesunguhnya segolongan munafik telah menggunjing segolongan muslimin sehingga tercium bau yang sangat menyengat.”


Di tuturkan dari ibrahim bin adham bahwa ketika beliau menjamu tamu pada saat mereka hendak duduk mereka menggunjing seorang muslim, Ibrahim berkata, “Orang-orang terdahulu bila makan memulai dengan roti lalu daging tetapi kenapa kamu memulai makan daging terlebih dahulu baru roti ?!”
Dari hasan al bashri bahwa ada seseorang yang telah menggunjingnya lalu beliau mengiriminya segantang kurma dan beliau berkata saya telah mendegar kamu telah menghadiahkan kebaikanmu kepadaku dan saya ingin membri balasan atas kebaikanmu dan saya mohon maaf belum bisa memberi balasan yang lebih baik dan sempurna.
Yahya bin mu’adz ar razi berkata, ” Hendaklah kamu berbuat baik kepada saudaramu dengan tiga hal:
  1. Jika kamu tidak bisa memeri manfaat maka janganlah kamu membuat kerugian kepadanya.
  2. Jika kamu tidak bisa membuat senang maka janganlah kamu membuatnya bersedih.
  3. Jika tidak bisa memujinya maka janganlah kamu mencelanya.
Namimah (mengadu domba)
Namimah lebih tercela dan lebih buruk dari ghibah. Itu juga merupakan suatu penghianatan dan kehinaan kemudian berakhir dengan percekcokan dan pemutusan silaturahim serta kebencian diantara teman.
Rasulullah telah melarang namimah karena termasuk dosa besar sebagaimana sabda beliau:
(( لايدخل الجنة قتات ))
”Tidak akan masuk surga orang yang mengadu domba”.
Orang yang mengadu domba adalah makhluk yang paling buruk di sisi Allah, penghni neraka jahanam dan bila tidak bertaubat akan menjadi hamba yang terhina di dunia dan putus asa dari rahmat Allah di akhirat.
Yahya bin aktsam berkata;”Pengadu domba lebih jahat dari tukang sihir, dia mampu berbuat kejahatan dalam sesaat dan tukang sihir tak mampu melakukannya dalam sebulan”.
Diriwayatkan bahwa amal perbuatan pengadu domba lebih buruk dari amal usaha setan karena setan hanya berusaha merayu dan menipu tetapi pengadu domba berbuat kejahatan secara konfrontasi dan terang-terangan.Allah berfirman, ”Pembawa kayu bakar.” (Al lahab: 4).


Kebanyakan ahli tafsir berkata ” yang dimaksud dengan kayu bakar adalah namimahcdan namimah disebut kayu karena perbuatan namimah bissa menyulut permusuhan, peperangan dan percekcokan sehinggga laksana membakar kayu.”
Pengadu domba hidup terhina,tercampakan dan tersisih serta tidak mempunyai peran dan posisi dalm masyarakat kecuali merusak dan merobohkan tatanan kehidupan dan moralitas umat karena dia merekam informasi atau ucapan secar atidak lengkap dan namimah merupakan pedang beracun yang mematikan.
Aktsum bin shafi berkata, ”orang terhina ada empat, pengadu domba, pendusta, pengutang dan anak yatim.”
Hasan al bashri berkata, ”Orang yang suka mengadukan kepadamu ucapan orang lain maka dia juga suka mengadukan ucapanmu kepada orang lain.”
Abu Laits as Samarqandi berkata, ”Jika ada orang datang mengadu kepadamu bahwa ada seseorang yang telah mengatakan begini dan begitu tentang dirimu maka kau wajib melakukan enam langkah
Pertama, Jangan kamu percaya sebab pengadu domba ditolak kesaksiannya di kalangan kau muslimin karena Allah berfirman,
”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al Hujurat: 6)
Kedua, Kamu harus melarang orang tersebut dari perbuatan itu karena melarang kemungkaran wajib
Ketiga, Hendaklah kamu membencinya karena Allah sebab dia sedang melakukan maksiat dan membenci orang maksiat itu wajib karena Allah membencinya.
Keempat, Janganlah kamu berprasangka buruk dengan saudaramu yang tidak ada di tempat sebab berburuk sangka terhadap sesama Muslim adalah haram, sebagaimana firman Allah,
”Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa.” (Al hujurat: 12)
Kelima, Jangan memcari-cari kesalahan-kesalahan saudara yang menjadi pembicara, karena Allah melarang hal itu seperti dalam firmannya,
”Dan janganlah sebagian kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (Al Hujurat: 12)
Keenam, Apa yang tidak kamu sukai dari pengadu domba ini mak kamu jangan sampaikan pengaduannya pada orang lain.
As si’ayah (menghasud)
As si’ayah (menghasud) lebih buruk dan tercela daripada ghibah dan namimah sebab si’ayah menyatukan ghibah dan namimah; bangga dengan diri dan harta, serta mencela kedudukan dan keadaan orang lain.
Salah seorang ahli hikmah berkata,” penghasud diantara dua posisi, yang keduanya jelek bila berada diatas kebenaran maka ia telaah berkianat dan bila berdusta maka telah merusak muru’ah.
MUTIARA HIKMAH TENTANG KEJUJURAN
Jika jujur merupakan sikap mulia dan dusta suatu sikap yang hina-dina, betapa pentingnya kita memahami bahwa kejujuran adalah timbangan allah untuk mengukur nilai keadilan. Adapun dusta adalah timbangan setan yang mengajak kepada kedhaliman.
Para alim ulama dan ahli zuhud serta ahli hikmah sangat anti terhadap kedustaan karena mengurangi harga diri dan merendahkan jati diri. Oleh sebab itu Ibnu Samak berkata,”Saya tidak mengira bila diriku bisa disewa untuk kedustaan karena saya meninggalkannya dengan penuh ketidak sukaan kepadanya.”
Sebagian yang lain berkata,”Tidak mungkin seorang yang berakal berdusta sebab hal itu merusak muru’ah, apalagi melakukan dosa dan maksiat.”
Imam Sya’bi berkata:”Tetaplah kalian berada diatas kejujuran meskipun terlihat merugikan maka ketahuilah suatu ketika berguana bagimu. Dan hati-hatilah dari berdusta meskipun terlihat menguntungkan ketahuilah suatu saat akan merugikan kamu.”
Sebagian orang jujur berkata:”Kejujuran bukti ketakwaan,keindahan dalam bicara dan kesempurnan perkara agama dan dunia.”
Dalam kata-kata mutiara berbunyi:”Segala sesuatu memiliki hiasan dan hiasan pembicaraan adalah kejujuran.”
Ahli hikmah berkata:”Barang siapa yang jujur tutur katanya maka akan selalu benar hujjah-hujjahnya.”
Dari Muhalab bin Abu Shafrah bekata:”Tidak ada pedang di tangan ksatria yang lebih hebat dari pada kejujuran.”
Sebagian ahli adap berkata:”Sebaik-baik perkataan adalah orang yang bearkata jujur dan orang yang mearndengar mengambil manfaat.”
Sebagian mereka berkata, ”Mati membawa kejujuran lebih baik daripada hidup bersama kedusaan.”
Di antara kata-kata mutiara adalah ucapan sebagian ahli balaghah, ”Bila dilukiskan maka kejujuran adalah laksana singa yang meraung dan kedustaan adalah serigala yang menguak. Kamu berada di kandang singa yang gagah maka itu lebih baik daripada kamu berada dikandang serigala.”
Semoga Allah memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang senantiasa berbuat jujur, baik dalam perkataan dan perbuatan kita. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurrah kepada Nabi Muhammad beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang tsiqah dala mengikuti manhaj beliau sampai hari kiamat. Amiin. (By; Habib Abdurrochman).

Watak Munafik

Salah satu ciri watak munafik adalah tidak menempati janji, berkata dusta, dan amanahnya selalu dikhianati (HR Muslim). Mereka melakukan semua itu demi menyelamatkan diri dari yang ditakutkan. Mereka itu takut ditahan, disiksa, dan dibunuh. Begitu pula harta benda dan jabatannya: takut hilang! Sehingga mereka rela berdusta, ingkar janji, khianat, menipu, memanipulasi, dan mengubah kebencian yang sangat di dalam hati menjadi tampak sikap santun pada penampilannya.

Ketakutan mereka seperti takutnya seseorang mendengar guruh dan petir tatkala ditimpakan hujan lebat yang sangat disertai gelap gulita, guruh, dan banyak kilatan (QS 2: 19-20). Posisinya dihantui rasa takut yang sangat mencekam dalam hati dan selalu berada dalam ketakutan yang sangat dan mengerikan. Untuk menghapus rasa takut yang akut tersebut dan sekiranya mereka memperoleh tempat perlindungan atau gua-gua atau lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka pergi kepadanya dengan secepat-cepatnya (QS 9: 57). Mereka itu takut, sehingga mereka bersumpah atas nama Allah SWT (QS 9: 56) untuk dijadikan sebagai perisai (QS 63: 2).

Mereka mengira bahwa dengan menampakkan seakan-akan diri mereka beriman dan sependirian dengan setan-setan apabila berpaling (QS 2: 14), tak lain supaya mendapatkan kebaikan di antara keduanya dan bermaksud sebagai penengah di antara kaum mukmin dan golongan kuffar (QS 4: 62). Dengan sikap demikian, harapannya ingin mendapatkan ketenangan, keamanan, dan perlindungan: diri, harta dan jabatannya.

Benar saja, Allah SWT mengabulkan keinginan mereka di dunia, yakni darah mereka terpelihara, begitu pula harta bendanya. Oleh karenanya, Rasulullah SAW membiarkan hidup dan tidak membunuh Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul (tafsir Ibnu Katsir QS 2: 8-10). Padahal, mereka penantang kaum mukmin yang paling keras (QS 2: 204), penimbul kemudharatan dan pemecah belah antara orang-orang mukmin (QS 9: 107), menghalangi manusia dari jalan Allah SWT (QS 63:2), dan selalu mengolok-olok (QS 2: 14-15, 9: 64).

Posisi mereka yang kontroversi ini, tak mungkinlah menyatukan dua warna yang bertolak-belakang. Jika warna putih disatukan dengan warna hitam maka namanya tidak lagi warna putih ataupun warna hitam, dia menjadi nama warna sendiri yakni abu-abu. Sehingga kondisi mereka, di pagi hari berada dalam golongan muslim sedangkan di petang harinya menjadi sahabat golongan kafir. Begitu pula sebaliknya, di petang hari bersikap suatu keadaan sedangkan di pagi harinya dalam sikap suatu keadaan lain. Jadi, mereka tak berpendirian, tidak punya pegangan, plin-plan, tulalit, bimbang, dan ragu-ragu. Bagaikan perahu yang terombang-ambing ditiup angin yang sangat kencang, dan hanya bersikap mengikuti arah angin. Terombang-ambing dalam kemunafikannya. Manakala mereka beroleh manfaat dari kejayaan Islam, mereka merasa tenang, tetapi bila Islam tertimpa cobaan, mereka bangkit kembali kepada kekufuran (QS 22: 11).

Jadi, memang pantas mereka digelari manusia bodoh, lemah pendapatnya, dan sedikit pengetahuan (QS 2: 13). Mereka bodoh karena tidak mengetahui maslahat dan mudaratnya menjadi manusia munafik. Kebodohan mereka itu sangat keterlaluan hingga tidak menyadari kebodohannya sendiri, bahwa sebenarnya keadaan mereka dalam kesesatan dan kebodohan. Naudzubillahi mindzalik. Semoga kita semua terhindak dari sikap yang demikian.

http://www.republika.co.id/

100 Fakta dan Ciri-ciri Orang Indonesia Asli

Orang Indonesia memang unik ya ? Tetapi terkadang keunikan yang dimiliki itu sendiri bisa menjadi lebay alias berlebihan sehingga membuat kesan yang kurang baik. Oleh karena keunikan yang lebay itu pula … orang Indonesia bergerak mundur padahal orang luar negeri bergerak maju . Saya yakin sebentar lagi orang Indonesia bergerak ke samping …. Kepiting Dong ?? Becanda bro … he..he… . . Jika anda termasuk orang Indonesia asli … mungkin salah satu diantara ciri berikut ada pada diri anda .

1. “Kapan libur?” merupakan suatu pertanyaan yang sangat sering ditanyakan oleh orang Indonesia

2. anak-anak kecil di Indonesia lebih hafal lagu-lagu pop, rock, dan semacamnya daripada lagu-lagu wajib nasional Indonesia (bahkan lagu Indonesia Raya)

3. Ancol selalu ramai di hari Lebaran dan Tahun Baru

4. artis-artis Indonesia yang sudah kurang laku, mencoba peruntungan di dunia politik

5. bahasa gaul dan bahasa SMS adalah salah satu bahasa wajib di Jakarta

6. banyak orang yang tidak membeli karcis KRL Ekonomi, padahal harganya rata-rata hanya berkisar antara Rp1.500,00 – Rp2.500,00

7. banyak yang menuntut hak padahal mereka belum melakukan kewajiban

8. berbicara dengan bahasa daerah di tengah-tengah orang-orang yang tidak mengerti bahasa tersebut adalah suatu kepuasan batin

9. cinta ditolak? Dukun bertindak!

10. dangdut sangat digemari oleh masyarakat luas

11. di Indonesia, seseorang bisa jatuh pingsan ketika bertemu dengan idolanya

12. di Indonesia, setiap guru Bahasa Indonesia memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang Bahasa Indonesia, tidak ada yang sama. Jawaban mengenai satu soal EYD (misalnya) bisa menjadi sangat rumit dan beragam (berbeda-beda) bila ditanyakan oleh guru-guru Bahasa Indonesia dari Sabang sampai Merauke

13. di setiap pesantren, Kiyai tidak pernah salah

14. di setiap truk-truk pengangkut barang biasanya terdapat gambar-gambar lukisan wanita di bagian belakang

15. di universitas-universitas di Indonesia banyak remaja yang berminat belajar di Fakultas Hukum

16. diberhentikan oleh polisi lalu lintas berarti harus siap-siap merogoh kocek Anda

17. Dufan adalah tempat yang cocok untuk berbagai masalah asmara dan percintaan

18. film horor selalu menjadi suatu tontonan yang ramai ditonton

19. hampir 80% tayangan stasiun televisi swasta di Indonesia adalah sinetron-sinetron yang tidak mendidik

20. hampir semua orang menyukai masakan Padang

21. hampir tidak ada orang yang mengatakan “naik bus Transjakarta”, tapi orang-orang akan mengatakan, “naik Busway”

22. hukum di Indonesia sangat payah

23. iklan-iklan SMS registrasi sangat mewabah di Indonesia

24. Jakarta itu keras

25. Jakarta selalu banjir

26. Jakarta selalu macet

27. jalan-jalan berlubang di Jakarta dan sekitarnya rata-rata baru diperbaiki ketika akan ada pemilihan lurah, camat, walikota, atau gubernur

28. kata-kata yang sangat mudah diucapkan oleh orang Indonesia adalah kata “maaf” (tapi kemudian diulangi lagi)

29. kebiasaan orang Jakarta salah satunya adalah pergi mudik ketika mendekati Lebaran dan kemudian membawa sanak saudara lainnya dari kampung untuk ikut tinggal di Jakarta

30. kebutuhan paranormal di Indonesia tidak akan pernah habis

31. kebutuhan sex remaja semakin meningkat

32. kehidupan malam di Jakarta sangat “wow”

33. kejujuran adalah hal yang kurang populer di negeri ini

34. ketika perut kosong, orang-orang bisa menjadi anarkis, tapi akan menjadi kalem bila perut sudah terisi

35. korupsi adalah hal yang lazim di Indonesia

36. korupsi tidak selalu identik dengan uang

37. koruptor punya link yang sangat bagus sehingga tidak perlu khawatir akan tindakannya

38. KRL Ekonomi di Jakarta selalu penuh sesak di pagi hari

39. KRL terlambat bukan suatu masalah baru

40. liburan ke Bali berarti orang kaya

41. mayoritas mahasiswa hobi berdemo

42. maling ayam biasanya dihabisi dan dipukuli oleh masyarakat (paling parah dibakar)


43. masalah penipuan, pembajakan, dan pemalsuan, Indonesia ahlinya!

44. masalah-masalah di Indonesia tidak pernah selesai karena di Indonesiaberlaku tiga macam sudut pandang, yaitu dari sisi teologi (agama), metafisik (supranatural), dan ilmiah, sedangkan negara-negara maju tidak lagi memandang suatu masalah dari sudut pandang metafisik dan teologi, hanya dari masalah ilmiah saja. Ketiga sudut pandang ini tidak akan pernah bisa menyatu, itulah salah satu alasan mengapa Indonesia tidak maju-maju

45. maskapai penerbangan Indonesia sangat berani terbang bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun

46. masyarakat muslim di Indonesia tidak pernah merayakan sholat Idul Fitri secara serempak karena masing-masing merasa paling pintar dan paling benar

47. mayoritas supir-supir angkutan umum di Jakarta adalah oran Batak dan orang Minang

48. menambahkan gelar “haji” setalah pergi ke Tanah Suci adalah suatu keharusan

49. mengemis adalah salah satu pekerjaan para perantau yang kurang berhasil di Jakarta

50. mengerjai junior ketika ospek merupakan suatu kesenangan dan kepuasan tersendiri bagi para senior

51. mengucapkan janji sangatlah mudah, tapi melaksanakannya?

52. menjadi rombongan kampanye suatu partai adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia

53. merokok di tempat umum (bahkan dalam angkatan umum) adalah biasa dan terkesan tidak mengganggu sekitar

54. metode menyontek di kalangan pelajar semakin lama semakin berkembang dan canggih

55. musuh nomor satu angkutan umum adalah pengendara motor

56. musuh para pengendara mobil adalah segala angkatan umum ditambah pengendara motor

57. ngekost berarti bebas dari kekangan orang tua

58. orang Indonesia adalah orang-orang yang selalu merasa lebih pintar dari orang lain

59. orang Indonesia adalah orang-orang yang selalu merasa lebih religius dari orang lain

60. orang Indonesia adalah orang-orang yang selalu merasa lebih tahu segalanya

61. orang Indonesia adalah orang-orang yang selalu merasa yang paling benar

62. orang Indonesia adalah orang-orang yang selalu protes

63. orang Indonesia adalah orang-orang yang tidak bisa menerima kekalahan dengan lapang dada

64. orang Indonesia adalah orang-orang yang tidak takut mati

65. orang Indonesia adalah orang-orang yang unik yang masih ada di dunia ini

66. orang Indonesia gemar mencaci maki dengan kata-kata kotor, seperti: A****g! B**i! M****t! T*i! Dan kata-kata kotor lainnya yang berhubungan dengan alat vital manusia

67. orang Indonesia gemar menggunakan istilah asing dalam berbagai percakapan

68. orang Indonesia kadang lebih Inggris daripada orang Inggris sendiri

69. orang Indonesia sangat menyukai junk food

70.orang Indonesia bahkan lebih Arab daripada orang Arab itu sendiri

71. orang Indonesia selalu mengeluh, tapi tidak pernah mau bertindak

72. orang Indonesia selalu membuat hal sederhana menjadi hal yang rumit

73. orang Indonesia tidak pernah mau belajar dari kesalahan dan terus mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut

74. orang Indonesia tidak pernah mau mengerti dan menghargai orang lain

75. orang-orang cinta Jakarta sekalipun hidupnya tidak tenang di kota ini

76. orang-orang dulu mendukung SBY, tapi ketika jadi presiden, tidak sedikit orang yang menghinanya bahkan minta turun dari jabatannya, tapi yakinlah, ketika pemilu nanti orang-orang akan kembali memilih SBY

77. orang-orang Indonesia senang membuang kata-kata “jangan”, seperti JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN, menjadi buang sampah sembarangan, lalu, JANGAN MENYELAK, menjadi menyelak, JANGAN MENYONTEK, menjadi menyontek, dan sebagainya

78. orang-orang yang duduk di DPR tidak pernah merasa cukup dengan gaji yang diterimanya

79. orang-orang yang duduk di lembaga legislatif negara sangat gemar melakukan kegiatan studi banding di negara-negara lain

80. orang-orang yang sportif adalah kaum minoritas

81. pengendara motor selalu ada di barisan terdepan di lampu merah

82. pengendara motor selalu kabur ketika melakukan kesalahan

83. pengendara motor selalu lebih galak walaupun sebenarnya dia yang salah

84. pengendara motor selalu tergesa-gesa seperti dikejar setan

85. pengendara motor tidak pernah mau disalahkan

86. pengendara motor tidak pernah mau mengalah

87. pengendara motor tidak pernah taat aturan

88. PNS adalah salah satu pekerjaan yang diminati masyarakat Indonesia

89. prinsip “mangan ora mangan yang penting ngumpul” sangat berlaku diJakarta

90. rasa kesukuan di Indonesia sangat kuat daripada rasa nasionalisme terhadap Indonesia sendiri

91. rata-rata orang Indonesia pelit (bukan hemat)

92. rata-rata orang Indonesia selalu meninggikan anak-anak IPA dan menganggap remeh anak-anak IPS (padahal mayoritas anak IPA ketika kuliah nantinya memilih IPS)

93. rata-rata wanita Indonesia sangat senang bila mempunyai pacar orang asing (bule)

94. reformasi sangat dijunjung tinggi di negeri ini

95. remaja wanita sangat menyukai film horor

96. salah satu pemikiran remaja-remaja Indonesia adalah, free sex? Why not? Yang penting save sex

97. salah satu prinsip orang yang punya kekuasaan atau memiliki peran yang penting dalam sautu hal adalah, “Kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah? Kalau bisa diperlambat, kenapa harus dipercepat?”

98. semua restoran, rumah makan, dan warung makan pasti akan selalu ramai di saat waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan

99. seni dari naik KRL Ekonomi adalah ketika orang tersebut bisa duduk di atas atap gerbong kereta dengan nyaman

100. sepeda motor adalah kendaraan favorit masyarakat Jakarta

gimana..?? betul tidak gan?

Bener kan kata gue , salah satu dari ciri-ciri diatas ada pada diri anda sendiri ??  ayo...ngaku.... 

ARTI SEBUAH KEJUJURAN

Para pembaca yang mulia, menyoal kejujuran adalah suatu topik pembicaraan yang mahal. Tak ubahnya ibarat barang langka, namun banyak konsumen yang mengincarnya. Terasa susah sekali mencari orang yang jujur atau yang bisa dipercaya. Tak urung, orang kepercayaan pun bisa jadi musuh dalam selimut.
Seiring dengan kemajuan media informasi dan tehnologi yang semakin canggih, peran kejujuran merupakan modal yang paling urgen (mendasar). Keakuratan dalam memberikan informasi, berita, data, fakta, dan segala yang terkait dengan pernyataan, sikap dan tindakan, itu tergantung kepada faktor kejujuran.
Demi mengejar persaingan bisnis, persaingan posisi (jabatan), kesenjangan sosial, kesulitan ekonomi atau pun kepentingan lainnya tak jarang dapat membutakan prinsip kejujuran. Tak luput juga dalam dunia pendidikan, adanya persaingan pendidikan yang kurang sehat juga dapat mengugurkan akan kejujuran. kalau dalam dunia pendidikan saja sudah terlepas dari prinsip kejujuran, bagaimana lagi bila meningkat pada jenjang berikutnya?
Demikian pula dalam lembaga kecil rumah tangga sangat perlu ditanamkan dan diterapkan prinsip kejujuran yang mulia ini. Betapa menyesalnya orang tua, bila sang anak sudah tidak bisa dipegang kejujurannya lagi? Betapa retaknya hubungan suami istri bila keduanya tidak saling menaruh kepercayaan? Dalam lembaga yang kecil saja ketidakjujuran itu membawa dampak negatif yang luar biasa, bagaimana lagi dampak yang terjadi dalam lembaga yang lebih besar?
Sangat tragis bila image (praduga) “siapa yang jujur ajur”, “siapa yang polos gak lolos”, ini semakin semarak. Apakah wabah ini bisa terobati? Jawabannya, tentu karena Allah subhanahu wata’ala tidak akan menurunkan sebuah penyakit melainkan pasti ada obatnya. Kembali kepada Islam, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya adalah obat yang tepat.
Jujur adalah Tanda Orang Yang Beriman
Wahai saudaraku kaum muslimin, sesungguhnya agama Islam yang dibawa oleh baginda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam adalah agama yang menjunjung tinggi prinsip kejujuran. Beliau sendiri adalah seorang yang mendapat gelar al amin (orang yang dapat dipercaya) dimasa itu. Karena beliau shalallahu ‘alaihi wasallam melandasi setiap tindakannya diatas prinsip kejujuran.
Dalam beberapa ayat Al Qur’an, Allah subhanahu wata’ala telah menyeru orang-orang yang beriman agar bersikap jujur. Diantara firman-Nya: (artinya):
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (At Taubah: 119)
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah perkataan yang benar (diantara perkataan yang benar adalah jujur -pent).” (Al Ahzab: 70)
Kandungan kedua ayat di atas, Allah subhanahu wata’ala memanggil kepada orang-orang yang beriman, agar mereka bertaqwa dan berjalan bersama orang-orang yang jujur. Mengisyaratkan bahwa konsekuensi orang yang mengikrarkan dirinya beriman kepada Allah subhanahu wata’ala, hendaknya dia bertaqwa. Dan salah satu bentuk taqwa dia kepada Allah subhanahu wata’ala adalah berjalan bersama orang-orang yang jujur. Berpijak diatas pijakan mereka, yaitu melandasi semua perkataan dan perbuatan diatas prinsip kejujuran. Karena kejujuran itu merupakan tanda kesempurnaan iman dan taqwa dia kepada Allah subhanahu wata’ala.
Hal ini juga ditegaskan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan hari kiamat, hendaklah dia berkata baik atau hendaknya dia diam (bila tidak bisa berkata baik).” (HR. Al Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 48)
Diantara perkataan yang baik adalah perkataan yang jujur. Bahkan kejujuran itu adalah sumber segala kebaikan.
Arti Sebuah Kejujuran
Para pembaca, setiap yang menabur biji kebaikan pasti ia akan menuai kebaikan dan demikian pula setiap yang menabur biji kejelekan pasti ia akan menuai kejelekan pula. Ini merupakan sunnatullah (ketetapan Allah subhanahu wata’ala) yang sejalan dengan fitrah yang suci.
Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim meriwayatkan dari shahabat Abdullah bin Mas’ud, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada jalan kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan mengantarkan kedalam al jannah (surga), sesungguhnya orang yang benar-benar jujur akan dicacat disisi Allah sebagai ash shidiq (orang yang jujur). Dan sesungguhnya orang yang dusta akan mengantarkan ke jalan kejelekan, dan sesungguhnya kejelekan itu akan mengantarkan kedalam an naar (neraka), sesungguhnya orang yang benar-benar dusta akan dicatat disisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Al Bukhari no. 6094 dan Muslim no. 2606)
Dalam hadits diatas menunjukkan bahwa jujur merupakan amalan yang amat terpuji. Dari sebuah kejujuran akan tegak kebenaran, keadilan, dan sekian banyak kebaikan dibaliknya. Hati akan menjadi tenang dan tentram. Karena orang yang jujur itu tidak mengurangi atau menzhalimi hak orang lain. Sehingga semakin menambah kepercayaan dari orang lain.
Cobalah perhatikan, bila seseorang berkata atau bertindak jujur, maka orang lain akan merasa dirinya dihormati, diperlakukan adil, tidak dizhalimi atau tidak dikhianati. Sehingga menumbuhkan rasa saling percaya, menambah rajutan ukhuwah (persaudaran), dan mahabbah (kasih sayang). Namun sebaliknya, dari ketidakjujuran akan menyebabkan terjatuh dalam perbuatan zhalim, curang atau berdusta kepada orang lain. Yang berakibat memudarnya sikap saling percaya, bahkan akan timbul kedengkian, permusuhan, dan sikap jelek lainnya.
Sehingga jujur itu benar-benar akan mendatangkan kebaikan dan sebaliknya dibalik ketidakjujuran itu terdapat sekian malapetaka. Demikianlah janji Allah subhanahu wata’ala dalam firman-Nya (artinya):
“… Tetapi jikalau mereka jujur terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (Muhammad: 21)
Sebenarnya segala perbuatan itu bisa dinilai sendiri, apakah perbuatan itu didasari dengan jujur ataukah tidak? Bila perbuatan itu didasari dengan kejujuran maka hati itu akan menjadi tentram dan tenang. Berbeda dengan perbuatan yang didasari dengan ketidakjujuran maka hati itu akan selalu gundah gulana dan bimbang. Maka sesuatu yang masih ragu atau bimbang hendaknya ditinggalkan. Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رَيبَةٌ
“Tinggalkan sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu. Karena kejujuran itu adalah sesuatu yang menenangkan sedangkan dusta itu adalah sesuatu yang membimbangkan.” (HR. At Tirmidzi no. 2518, An Nasa’i 8/327-328, dan Ahmad 1/200, dari shahabat Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib)
Para pembaca, sehingga image bahwa “jujur itu ajur” itu tidaklah benar. Bahkan sikap jujur itu pasti berakibat “mujur” (baik) dan “ma’jur” (mendapat pahala dari Allah subhanahu wata’ala). Diantara dampak yang baik dari perbutan jujur adalah:
1. Sebab mendapat barakah dari Allah subhanahu wata’ala.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Penjual dan pembeli itu memiliki hak untuk meneruskan atau membatalkan akad jual belinya selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur menjelaskan keadaan barangnya maka akan diberkahi jual belinya dan jika keduanya dusta maka akan dihapus keberkahan dalam jual belinya.”
Ini adalah suatu gambaran dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tentang usaha dagang (bisnis) yang didasari dengan prinsip kejujuran. Jujur dalam memberikan sifat barang, jujur dalam timbangan, atau jujur dalam segala hal yang terkait dengan jual beli. Maka bisnis itu akan diberkahi oleh Allah subhanahu wata’ala. Sebaliknya bila berlaku culas (menipu) dalam bisnisnya maka akan menjauhkan dia dari barakah-Nya ?, bahkan Allah subhanahu wata’ala akan mendatangkan siksaan baginya. Seperti curang dalam timbangan maka Allah subhanahu wata’ala mengancam dengan ancaman yang keras, sebagaimana firman-Nya (artinya):
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu curang dalam menakar dan menimbang).” (Al Muthaffifin: 1)
2. Jujur sebagai sebab akan diperbaiki dan diterima amalan-amalan lainnya oleh Allah subhanahu wata’ala.
3. Jujur sebagai sebab datangnya maghfirah (ampunan) Allah subhanahu wata’ala.
Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah perkataan yang benar (jujur), niscaya Allah akan memperbaiki amalan-amalanmu dan akan mengampuni dosa-dosamu, …” (Al Ahzab: 70-71)
4. Mendapat pahala yang besar.
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“(Sesungguhnya), … laki-laki dan perempuan yang benar (jujur), … maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab: 35)
Diantara pahala yang besar yang Allah subhanahu wata’ala janjikan, yaitu barangsiapa yang memohon derajat syahid disisi Allah subhanahu wata’ala dengan jujur, niscaya Allah subhanahu wata’ala akan memenuhi permohanannya, meskipun ia mati diatas ranjangnya. Sebagaiamana hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
“Barangsiapa memohon kepada Allah derajat syahid dengan jujur niscaya Allah akan menyampaikannya ke derajat para syuhada’, meskipun ia meninggal diatas ranjangnya.” (HR. Muslim no. 1909)
Demikian pula, pedagang (bisnisman) yang jujur akan diberikan pahala tinggal bersama para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada’ (orang-orang yang mati di medan jihad). Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda
التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
“Pedagang yang jujur lagi dapat dipercaya bersama para nabi, ash shiddiqi, dan asy syuhada’.” (At Tiermidzi: 1130)
Akhir kata, semoga kajian yang ringkas ini sebagai koreksi bagi kita semua. Tiada seorang pun yang bersih dari noda dosa dan kesalahan. Namun seyogyanya kita selalu berusaha untuk berjalan diatas prinsip kejujuran, bila ada kelalain dari kita, hendaknya segera kita bertaubat kepada Allah subhanahu wata’ala. Semoga Allah subhanahu wata’ala menggolongkan kita termasuk hamba-hambanya yang jujur. Amien, ya Rabbal ‘alamin.
MUTIARA HADITS
Do’a Berlindung Dari Empat Perkara Sebelum Salam
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bila salah seorang diantara kalian selesai dari tasyahud akhir hendaklah berlindung kepada Allah dari empat perkara:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Ya, Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab neraka jahannam, adzab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, dari jeleknya fitnah Dajjal.” (HR. Al Bukhari no. 1377, Muslim no. 588, Abu Dawud no. 833, At Tirmidzi no. 3528, An Nasa’i no. 1293, Ibnu Majah no. 899, Ahmad no. 7110, dan Ad Darimi no. 1310)