My Home


Lihat My Home di peta yang lebih besar

Cara Membuat Antena WIFI (WajanBolic)

diambil dari http://godexszone.blogspot.com/2009/04/cara-membuat-antena-wifi-wajanbolic.html



Bikin Antenna Wireless 2.4 GHz WajanBolic
Solusi Antenna Wireless murah

LATAR BELAKANG
• Untuk meningkatkan jarak jangkauan wireless LAN diperlukan antena
eksternal dengan gain yang lebih tinggi dari antenna standard
• Antena eksternal High Gain harganya relative mahal
• Banyak barang-barang yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
yang dapat digunakan untuk membuat antenna High Gain dengan cara
mudah dan biaya ringan
TUJUAN
• Sharing pengetahuan/ pengalaman dalam hal pembuatan homebrew
antenna khususnya Antenna WajanBolic dan hal-hal seputar Wireless
Network
RUANG LINGKUP
Dalam Workshop ini akan dibuat Antena WajanBolic dengan N Connector dan Pigtail
SEKILAS WIRELESS/ WiFi
WiFi (Wireless Fidelity) adalah istilah generik untuk peralatan Wireless Lan atau WLAN. Biasa menggunakan keluarga standar IEEE 802.11. Oleh karena itu didukung banyak vendor.
STANDAR PROTOKOL
Peralatan wireless yang biasa digunakan adalah menggunakan standar IEEE 802.11x, dimana x adalah sub dari:
IEEE 802.11
IEEE 802.11a
IEEE 802.11a 2X
IEEE 802.11b
IEEE 802.11b+
IEEE 802.11g 2.4GHz
5GHz
5GHz
2.4GHz
2.4GHz
2.4GHz 2 Mbps
54 Mbps
108 Mbps
11 Mbps
22 Mbps
54 Mbps

DASAR HUKUM
Keputusan Mentri No.2 Tahun 2005 tentang penggunaan pita frekuensi 2400-2483.5MHz yang ditandatangani pada tanggal 5 januari 2005 aleh Mentri Perhubungan M. Hatta Rajasa.
Beberapa hal yang penting dari Keputusan Mentri No.2 Tahun 2005 adalah Anda tidak memerlukan izin stasiun radio dari pemerintah untuk menjalankan peralatan internet pada frekuensi 2.4GHz, tetapi dibatasi dengan:
1. Maksimum daya pemancar ada 100mW (20dBm).
2. Maksimun Effective Isotropic Radiated Power/ EIRP di antenna adalah 36dBm
3. Semua peralatan yang digunakan harus di-approve/ disertifikasi oleh POSTEL

Antena WajanBolic
Kenapa disebut WajanBolic?
• Wajan : penggorengan, alat dapur buat masak
• Bolic : parabolic
• WajanBolic : Antena parabolic yg dibuat dari wajan
Karena berasal dari wajan maka kesempurnaannya tidak sebanding dg antenna
parabolic yg sesungguhnya.
Dalam workshop akan dibuat Antena WajanBolic dengan N Connector dan Pigtail
dengan pertimbangan :
Beberapa kekurangan antenna WajanBolic :
• Karena berupa solid dish maka pengaruh angin cukup besar sehingga
memerlukan mounting ke tower yang cukup kuat

ANTENA 2.4 GHz
Beberapa Contoh Design Antena 2.4 GHz
Kebanyakan antenna homebrew wifi yg ada di internet : antenna yagi, antenna kaleng (tincan antenna), antenna biquad, antenna helix, antenna slotted waveguide. Komponen yg selalu ada dlm design antenna-antena tsb : N-type Connector & pigtail
Konektor : N-type Male, N-type Female, RP TNC Male, RP TNC Female, Pigtail
Antena Yagi Antena Colinear
Antena Kaleng (Tin Can Antenna)
Antena Biquad Double Biquad
Antena Waveguide Slot
Antena Helix
Antena Horn Antena Parabolic Grid


Ok..!! kita langsung saja ke pembuatan WajanBolic
Persiapan
Peralatan dan bahan yang perlu di siapkan:
BAHAN
1. Wajan diameter 36” (semakin besar diametr semakin bagus)
2. PVC paralon tipis diameter 3” 1 meter
3. Doff 3” (tutup PVC paralon) 2 buah
4. Aluminium foil
5. Baut + mur ukuran 12 atau 14
6. N Connector female
7. kawat tembaga no.3
8. Double tape + lakban
PERALATAN
1. Penggaris
2. Pisau/ Cutter
3. Solder + timah nya
4. Gergaji besi

PERKIRAAN HARGA
Perkiraan harga yang dikeluarkan untuk membeli bahan WajanBolic adalah kurang dari Rp 100.000,-. Bandingkan jikan Anda harus membeli antenna Grid 24db, yang bikinan local saja mencapai Rp 500.000,- lebih dan yang import bisa mencapai Rp 1.000.000,- lebih. Atau membeli antenna grid local yang harga nya Rp 200.000,- sedangkan yang import bisa mencapai Rp 300.000 lebih.

TAHAP PENGERJAAN
1. Siapkan semua bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Lubangi wajan tepat di tengah wajan tersebut seukuran baut 12 atau 14, cukup satu lubang saja.
Kemudia, ukur diametr wajan, kedalaman wajan dan feeder/ titik focus. Untuk lebih jelas nya silahkan liat gambar di bawah.
Contoh :
Parabolic dish dg D = 70 cm, d = 20 cm maka jarak titik focus dari center dish : F = D^2/(16*d) = 70^2 / (16*20) = 15.3 cm
Pada titik focus tsb dipasang ujung feeder. Untuk mendapatkan gain maksimum.

3. Potong PVC paralon sepanjang 30 cm, kemudian beri tanda untuk jarak feeder nya (daerah bebas aluminium foil). Untuk menentukan panjang feeder nya gunakan rumus di atas.
4. Beri lubang pada bagian paralon untuk meletakkan N Connector, untuk itu gunakan rumus antenna kaleng. Bias di lihat di http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php
5. Potong kawat tembaga yang sudah disiapkan sesuai dengan ukuran yang didapatkan dari hasil kalkulasi website di atas. Dan solderkan pada N Connector yang telah di siapkan.
6. Selanjut nya, bungkus PVC paralon dengan dgn aluminium foil pada daerah selain feeder, klo aluminium foil yang ada tanpa perekat, maka untuk merekatkan nya bisa menggunakan double tape.
7. Lalu pasangkan N connector ke PVC Paralon yang telah dilubangi td.
8. Pada bagian doff (tutup PVC paralon) yang akan di pasang pada ujung dekat dengan N Connector harus di beri aluminium foil, sedangkan doff yang di pasang pada wajan tidak perlu di beri aluminium foil
9. Dan pasangkan doff tersebut ke PVC paralon
10. Kemudian, wajan yang telah di bolongi tadi dipasangkan dengan doff yang satu nya lagi, sebelum nya doff tersebut dilubangi sesuai dengan ukuran bautyang sudah di siapkan, dan kencangkan secukup nya.
11. Kemudian tinggal pasangkan PVC paralon tadi ke wajan yang sudah di pasang doff.
12. Dan Wajan bolic sudah siap untuk digunakan browsing, atau paling tidak untuk wardriving.



Sebagai solusi murah antenna Wireless Lan/ WiFi

Ok, menyambung dari tulisan sebelum nya. Kali ini saya akan membahas cara membuat antenna wajanbolic.
Bahan dan Peralatan serta tempat beli:
1. Wajan, Diameter terserah (lebih besar lebih bagus sinyal yang didapat, tetapi semakin besar maka, terpaan anginnya akan semakin kuat).Bisa di beli di toko-toko terdekat di kota anda, lebih murah jika anda membeli di pasar tradisional, tapi harus pintar2 menawar.
2. Pipa PVC 3inch, panjang kurang lebih 30cm, Bisa di beli di toko bangunan terdekat, yang kita butuhkan adalah 30Cm harga untuk tiap meternya berkisar Rp.10.000 s/d Rp.15.000
3. Dop (tutup Pipa PVC 3inch) 2 buah Bisa di beli di toko-toko bangunan terdekat di kota anda, harganya perbuah bekisar Rp.5000- Rp.10.000
4. N konektor (N female) Bisa di beli di toko elektronik, klo di daerah malang, bisa dicari di toko Zigzag di belakang Pasar Besar, sekitar 25rban perbuah
5. Alumunium Foil Bisa di beli di toko2 yg menjual peralatan tulis.Biasanya dijuan sekitar 5rban per rol nya, satu rol nya bisa buat 10 lebih antenna wajanbolic.
6. Kawat Kuningan (daleman kabel N.Y.A), Bisa di dapet di toko2 elektronik, yang di perlukan kurang dari 15cm.
7. Baut, Mur-nya serta ring nya ukuran 12 atau 14 Bisa di beli di toko bangunan, di perkirakan sesuai kebutuhan anda supaya mounting ke ISP menjadi lebih bagus dan lebih kuat nancepnya ke tiang.
Perlengkapan dan cara Beli
1. Solder dengan timah tembaganya Bisa di dapetkan di toko toko elektronik terdekat di rumah anda, atau biasanya pas waktu beli pipa PVC di toko bangunan kemungkinan ada, Harga berkisar Rp.5000 sd Rp.45.000 tergantung kualitas soldernya
2. Bor  Bisa di beli di toko bangunan terdekat harga berkisar antara Rp. 200.000 sd Rp. 500.000 atau kalo dana mepet bisa minta bantuan bengekelterdekat untuk melubangi wajannya
3. Isolasi bening dan Double tape Bisa di beli di semua toko di samping kanan atau kiri kita yang jual double tape
4. Penggaris Bisa di dapetkan di toko toko terdekat di kota anda, masak gak tau.. namanya penggaris... cape’ dehh
Cara Merakit
1. Kumpulkan peralatan dan perlengkapan diatas (ya pasti lah.. bagimana mo buat, kalo kagak ada peralatan... hehehe)


2. Melubangi Wajan Lubangi wajan dengan ukuran 12 atau 14 sesuai dengan baut mur yang anda beli di bikin 2 lubang untuk memperkuat stand nya pada pipa, untuk melubangi wajan di butuhkan bor, atau kalo gak punya bor anda bisa minta tolong bengkel2 terdekat untuk melubangi sesuai keinginan anda (dulu kita gini kena biaya sekitar 3000 perlubang) untuk lebih jelasnya liat gambar di bawah ini.
3. Melubangi DOP (tutup Pipa PVC) Sekarang lubangi doff dengan ukuran yang sama, buatlah lubang yang sama juga dengan ukuran 12.
4. Memasang dop ke wajan Pasang dop yang telah dilubangi ke wajan dengan membaut dop tersebut ke wajan,
5. Menentukan jarak feeder Potong Pipa paralon PVC 3 dim sepanjang 30 cm, kemudian tentukan jarak feedernya dengan melihat rumus antena kaleng dibawah ini :
f=D/(16*d).
f = feeder
D= diameter wajan
d= kedalaman wajan
untuk lebih jelas nya, silahkan liat gambar di bawah:

Contoh :
Parabolic dish dg D = 70 cm, d = 20 cm maka jarak titik focus dari center dish : F = D^2/(16*d) = 70^2 / (16*20) = 15.3 cm
Pada titik focus tsb dipasang ujung feeder. Untuk mendapatkan gain maksimum.
6. Memasang alumuniumfoil Setelah di-tandai, bungkus PVC paralon dengan dgn aluminium foil pada daerah selain feeder, klo aluminium foil yang ada tanpa perekat, maka untuk merekatkan nya bisa menggunakan double tape.

7. Melubangi pipa serta Menyolder N konektor, Tambahkan kawat tembaga pada ujung N konektor dengan cara menyolder, untuk panjang kawat tembaganya bisa di liat di sini http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php dengan melihat rumus di atas, itu lubangi pipa PVC sesuai dengan kebutuhan (sebesar N konektor)
8. Pasang N konektor ke lubang tersebut, baut kanan kiri-nya sesuai dengan kebutuhan dan bisa mancep,
9. Memasang Alumunium foil ke DOP Selanjutnya dop yang masih belum dipakai di pasang alumunium foil di dalemnya.
10. Langkah terakhir adalah memasang rakitan pipa pvc yang telah disusun diatas ke dop yang telah di baut ke wajan,
11. selesai deh.. Mudah bukan??.. 

Membuat Antenna Omni-Directorial 14 dBi 2.4 GHz

diambil dari http://godexszone.blogspot.com/2009/04/membuat-antenna-omni-directorial-14-dbi.html



Akhirnya antenna central buat rt/rw-net ku selesai. Omni-directional 14 dBi homebrew ini ternyata peformanya wow… banget. Maklum juga, harga untuk membuat antenna ini lumayan bikin kere 4 hari gara-gara isi kantong tipis. Terpaksa deh beli rokok pun harus ketengan. Upsss…. rahasia ya! Hehehe…. :D
Oke bro, berikut bahan dan alat yang di perlukan serta biaya untuk membuat antenna ini :
  • N-Connector Female Chasis = 1 biji -> Rp. 32.000,- (dah naik. kemarin cuma Rp. 20.000,-)
  • Pipa tembaga kapiler AC 6 mm = 2 meter -> Rp. 30.000,-
  • Busa kapiler AC diameter = 1 biji -> Rp. 6.000,-
  • Kabel coaxial RG 6 U = 2 meter -> Rp. 7.000,-
  • Plat tembaga 2 mm = 30 cm * 10 cm -> Rp. 14.500,-
  • Pipa paralon 1 inch = 1 biji -> Rp. 27.500,-
  • Dop pipa paralon 1 inch = 2 biji -> Rp. 6.000,-
  • Pipe Cutter -> Rp. 25.000
  • Solder 200 watt -> Rp. 45.000,-
  • Timah = 1 roll (9 meter) -> Rp. 9.000,-
Kalau di total semuanya Rp. 202.000,-. Lumayan kan? Nah, untuk skema pembuatan silahkan lihat gambar berikut :

Skema pembuatan antenna omni-directorial 2.4 GHz - full

Skema pembuatan antenna omni-directorial 2.4 GHz - elemen

Skema pembuatan antenna omni-directorial 2.4 GHz - elemen bawah
Sebelum membuat antenna ini pastikan jika memotong atau membuat bagian-bagian antenna harus dengan ukuran yang sudah di tentukan alias “harus pas baget!”. Sebab banyak yang gagal dikarenakan kecerobohan saat mengukur dan memotong bagian-bagian antenna ini. Ok, gak usah banyak cin-chong, langsung aja cara membuat antenna omni ini :
  1. Potong 24 buah pipa kapiler AC dengan ukuran 4,7 cm menggunakan pipe cutter.
  2. Potong 24 buah kabel RG 6 U dengan ukuran 6,7 cm, kupas bagian luar kabel, dan lepaskan serabut groundnya.
  3. Kupas busa pelindung di ke 2 ujung tiap-tiap potongan kabel tersebut dengan ukuran 1 cm dari ujungnya dan masukkan ke dalam pipa kapiler AC yang telah di buat pada bagian pertama. Berarti sisa busa pelindung kabel adalah 4,7 cm (6,7 - 2).
  4. Potong 1 buah pipa kapiler AC dengan ukuran 7,8 cm menggunakan pipe cutter.
  5. Potong 1 buah kabel RG 6 U dengan ukuran 9,8 cm, kupas bagian luar kabel, dan lepaskan serabut groundnya.
  6. Kupas busa pelindung di ke 2 ujung potongan kabel tersebut dengan ukuran 1 cm dari ujungnya dan masukkan ke dalam pipa kapiler AC yang telah di buat pada bagian ke empat.
  7. Solder zig-zag ke 24 elemen menjadi satu bagian seperti gambar di atas.
  8. Potong plat tembaga 8 cm * 3 cm dan buat menjadi berbetuk selinder dengan diameter sekitar 1,6 cm kemudian solder sambungannya.
  9. Potong plat tembaga berbentuk bulat sesuai dengan diamenter lubang selinder tembaga di atas (8) kemudian solder seluruh sisinya agar menempel pada selinder plat tembaga lalu lubangi bagian tengahnya dengan ukuran sekitar 6 mm.
  10. Masukkan elemen terakhir kedalam selinder tembaga. Untuk ukurannya liahat pada gambar di atas lalu di solder.
  11. Solder N-Connector dengan ujung kawat tembaga elemen terakhir (7,8 cm).
  12. Buat plat tembaga untuk grounding kemudian soder ke ground N-Connector. Lihat gambar di atas.
  13. Rangkai semua menjadi satu lalu buat kabel stup dengan mengguakan kawat isi kabel RG 6 U. Lihat gambar di atas.
  14. Potong pipa paralon dan busa kapiler AC dengan panjang sesuai dengan rangkaian elemen yg sudah di buat lalu masukkan busa ke dalam pipa.
  15. masukkan rangkaian elemen antenna ke dalam busa kapiler AC yang ada di dalam pipa.
  16. Lubangi 1 dop pipa paralon untuk N-Connector, kunci dengan klem/baut, lalu pasang seluruh rangkaian antenna omni 14 dBi ini.
  17. Buat secangkir kopi, nikmati sebatang rokok dan tersenyumlah…. kamu telah memiliki antenna omni-directional 14 dBi buatan tangan kamu sendiri. Ahaxxx….. ;)
Tak lupa saya sempat ambil gambar beberapa step-by-step pembuatan antenna omni ini. Dan berikut beberapa gambar yang sempat saya foto :

Potongan elemen yang teleh di buat

Menyatukan bagian-bagian dari elemen dengan solder

Hasil dari menyatukan bagian-bagian elemen

Menyatukan elemet terakhir (bawah) yang telah dibuat

Hasil setelah menyatukan semua elemen

Memasukan elemen ke dalam pipa PVC paralon

Konektor

Finishing

Ngetest disambung dengan pigtail
Selesai sudah....
Selamat mencoba dan semoga sukses!

Wow ! Gaji Guru Rp 20.000,- Per Jam




Hmmm…fantastis sekali ya melihat angka Rp 20.000,- per jam. Untuk ukuran karyawan atau profesi kelas menengah, angka tersebut tentu sangat menggiurkan. Harusnya para guru bersyukur dong sudah dibayar semahal itu. Karyawan pabrik yang bergaji UMR/UMK saja masih jauh dari angka itu per jamnya.

Sekarang coba bayangkan, kalau seminggu saja mengajar 24 jam dan sebulan jadi 96 jam, dikalikan - Rp 20.000, berarti kan gajinya bisa Rp 1.920.000,- per bulan. Wuihhh... kereeen, cuma modal cuap-cuap 4 jam sehari sudah bisa dapat gaji segitu besarnya (paling tidak jauh di atas UMR lah). Padahal sehari kan ada 24 jam, berarti masih ada 20 jam yang bisa dipakai
bisnis lain atau apa saja.

Itu kalau hitungan 24 jam seminggu. Lah, padahal ada juga lho guru yang sukanya terbang ke sana ke mari (hehehe...). Bisa-bisa lebih dari 24 jam seminggu tuh ngajarnya. Dengan kata lain, pastinya income pun bisa lebih dari 2 jutaan. Wah...wah...wah...... gaji sudah lumayan gitu kok masih kurang saja. Sampai sepet mata ini melihat di TV guru-guru yang mulai gemar meninggalkan siswanya untuk dipakai demo ke gedung dewan. Memangnya minta gaji seberapa besar lagi sih, para guru kita itu?

Ternyata Guru Cuma Digaji Seminggu
(semua perhitungan berikut khusus untuk guru honorer)
Hahaha...hitung-hitungan pendapatan guru sebagaimana dipaparkan di atas itu ternyata salah besar kawan. Realitanya malah jauh dari angka itu. Ini beneran, bukan dongeng atau gosip. Jam kerja guru yang diakui dan dibayar adalah yang seminggu di depan saja. Sedangkan 3 minggu berikutnya dihitung nol rupiah alias
gratis.

Anda yang tidak tahu seluk-beluk dunia pendidikan. Atau bahkan yang sedang kuliah jurusan pendidikan sekali pun mungkin akan terkejut. Dan saya yakin tidak percaya dengan fakta ini. Seperti awal-awal saya menjalani profesi ini dulu. Betul-betul hampir tidak percaya dengan sistem penggajian super unik ini. Mana ada profesi lain yang jam kerjanya sebulan tapi cuma dihitung yang seminggu saja. Tapi di profesi guru hal tersebut benar-benar terjadi.

Ini adalah sebuah rahasia umum yang hanya diketahui oleh para pelaku pendidikan. Anda yang mempunyai kerabat guru sekalipun mungkin juga tidak tahu tentang sistem penggajian ini. Bahkan mahasiswa yang mengambil spesialisasi pendidik pun bisa saja tidak tahu tentang ini. Persis sebagaimana saya dulu ketika menjadi mahasiswa, sedikitpun dosen tidak pernah mengatakan bahwa sistem penggajian guru modelnya begitu. Entah apa alasannya, yang jelas sampai saya betul-betul terjun menjalani profesi ini pun tidak ada informasi yang masuk seputar itu. Saya baru tahu setelah menerima gaji pertama sebagai guru. Dan anda dapat bayangkan, bagaimana ekspresi saya waktu itu.

Jadi, hitung-hitungan yang benar adalah seperti ini, misalnya saya mendapat jam mengajar 24 jam seminggu maka langsung dikalikan Rp 20.000,-/jam ketemulah angka Rp 480.000,- . Maka sebesar itulah bayaran saya untuk satu bulan. Angka tersebut tentu masih kalah dibandingkan gaji bulanan pekerja pabrik atau karyawan restoran yang hanya lulusan SMA. Padahal guru sekarang dituntut minimal harus SI (sarjana), kenapa gajinya masih di bawah lulusan SMA, ya? Hehehe... tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Sekedar diketahui saja, bahwa untuk memperoleh 24 jam mengajar itu pun tidak mudah. Maksudnya, paling tidak guru tersebut harus punya jadwal tatap muka 4 jam per minggu dengan 6 kelas paralel yang di ajar. Sedangkan realita yang ada, banyak juga guru yang hanya dua jam tatap muka dalam seminggu (misalnya pelajaran Sejarah, Geografi, Olah raga, Agama, Kesenian, dll), dan kelas yang diparalel juga sedikit. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan ada guru yang cuma kebagian 6 jam, 12 jam, 18 jam seminggu. Untuk mengetahui berapa besaran gajinya, tinggal dikalikan Rp 20.000,- saja.

Apa sih, susahnya mengatakan Rp 5.000,- per jam?
Hingga saat ini, masih ada persepsi umum yang mengganggap tabu bila seorang guru berbicara masalah gaji. Benar atau tidak ya, asumsi saya ini? Yang jelas, apa yang saya kemukakan di atas bukanlah sebuah rekayasa dengan maksud untuk dibelas kasihani atau apa. Semua sesuai fakta yang ada di lapangan. Tujuan saya adalah agar tidak ada lagi pembodohan sistematis di negeri ini, agar calon-calon guru dan masyarakat luas semakin paham tentang seluk beluk dunia keguruan, dan agar kita lebih bisa memaknai arti demokrasi terbuka yang ada di negeri ini.

Jujur, hingga saat ini saya sendiri masih bertanya-tanya, kenapa sistem penggajian untuk profesi guru di negeri ini bisa unik begitu. Pernah saya melakukan survey kecil-kecilan kepada rekan-rekan guru di daerah saya. Hampir semuanya tidak paham dari mana dan sejak kapan sistem penggajian model begini diterapkan untuk profesi guru di Indonesia. Dan ketika saya tanya, setelah tahu sistem penggajiannya model begitu, adakah keinginan pindah profesi? Hmmm... satu pun tidak ada yang menjawab ”Ya” yang artinya mereka masih
nyaman-nyaman saja mengemban profesi sebagai guru bangsa tersebut.

Oke, sebelum saya akhiri tulisan ini saya ingin sedikit sharing usul kepada kawan-kawan yang sempat membaca tulisan ini.

Dengan jam mengajar sebanyak 24 jam perminggu maka dalam sebulan akan ketemu 96 jam. Jika 96 jam dikalikan Rp 5.000,- maka hasilnya adalah Rp 480.000,- . Hasil ini sama persis dengan perhitungan 24 jam dikalikan Rp 20.000,- yang jumlahnya juga Rp 480.000,- . Agar lebih jelas perhatikan perbandingan dua cara perhitungan berikut:

  1. Cara Perhitungan Unik
    24 jam/perminggu X Rp 20.000,- = Rp 480.000,-
  2. Cara Perhitungan Rasional
    96 jam/perbulan X Rp 5.000,- = Rp 480.000,-

Walaupun dengan hasil yang sama namun saya lebih cocok dengan cara perhitungan ke 2 karena lebih terbuka dan apa adanya. Guru pun lebih nyaman karena akan dibayar sempurna jam ngajarnya selama satu bulan. Bukan hanya satu minggu saja seperti yang terjadi saat ini. Lalu kenapa hal seperti ini kok sampai detik ini tidak bisa dirubah? Apa sih, susahnya mengatakan Rp 5.000,- per jam?

NB: Salam hangat dan istimewa untuk kawan saya
Lutfi Fuadi Majid yang sedang menjalani Praktik Mengajar. Semoga lancar dan sukses serta cepat selesai agar bisa segera ACTION lagi.



Salam Istimewa!